Musim hujan mulai datang, dan untuk daerah-daerah
langganan banjir akan mulai kelimpungan untuk mengantipasi datangnya banjir.
Jakarta menjadi salah satu contoh kota langganan banjir yang tidak pernah absen
di setiap tahunnya. Oleh sebab itu pamerintah mencoba mencari tahu solusi
terbaik dalam penanganan banjir tersebut. Ditemukan suatu teknologi baru dan
sederhana yang disebut dengan biopori. Apakah teknologi biopori itu
?.
Biopori merupakan sebuah lubang dengan kedalaman
sekitar 80 cm sampai dengan 100 cm dengan diameter sepanjang 10 cm sampai 30
cm. Keberadaan lubang ini bertujuan sebagai lubang resapan untuk menampung air
hujan dan dengan cepat air hujan tersebut bisa kembali kedalam tanah karena
kita tahu untuk daerah di Jakarta, resapan airnya sudah sangat sedikit sehingga
dibutuhkan bantuan resapan melalui lubang biopori ini.
Lubang biopori ini
mampu memperluas daya tampung tanah terhadap datangnya air hujan serta dapat
mengurangi jumlah genangan air dan kemudian mencegah luapan air sungai karena
meningkatnya dabit air karena adanya hujan. Dengan kata lain lubang ini
bermanfaat dalam mengurangi jumlah volume air sungai untuk mengalir ke tempat
yang lebih rendah.
Teknologi biopori ini merupakan cara sederhana yang
bisa dilakukan banyak orang untuk mencegah terjadinya banjir hanya dengan
tenaga yang cukup besar. Dengan kedalaman sekitar 80 cm sampai 100 cm bertujuan
supaya organisme pengurai dapat berkerja dengan baik. Lubang yang sudah selesai
dibuat ini kemudia harus diisi sampah-sampah organik berupa daun-daunan ataupun
sisa sayuran dan makanan supaya lebih mudah terurai oleh organisme pengurai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar